
Kalau lo nonton Premier League dan ngeliat seorang kiper dengan wajah serius, jarang senyum, tapi bisa bikin triple save dalam 30 detik, kemungkinan besar itu Vicente Guaita.
Dia bukan bintang media. Gak punya gaya selebrasi lebay. Tapi fans Palace tahu banget: “Kalau Guaita di bawah mistar, kita tenang.”
Dari Valencia ke Getafe, terus mendarat di Selhurst Park secara gratis — Guaita adalah kiper veteran yang datang tanpa hype, tapi pulang dengan respek.
Latar Belakang: Lahir dan Dibentuk di Kota Valencia
Vicente Guaita Panadero lahir di Torrente, Spanyol, pada 10 Januari 1987.
Dari muda dia udah masuk akademi Valencia CF — klub besar Spanyol yang terkenal mencetak kiper bagus (ingat Santiago Cañizares?).
Dan Guaita belajar dari yang terbaik.
Tahun 2008, dia debut di tim utama.
Dan… gak butuh waktu lama buat orang sadar: ini kiper punya reflek monster.
Valencia: Dari Pelapis Jadi Andalan
Awalnya Guaita backup Cañizares dan César Sánchez, tapi karena cedera dan rotasi, dia dapet jam terbang.
- Punya reaksi cepat banget
- Jago baca bola-bola atas
- Walau gak tinggi banget (1,90m), dalam gawang dia terasa lebih gede dari aslinya
- Kaki bagus, meski gak se-eksplosif kiper modern
Dia tampil 76 kali buat Valencia, termasuk main di La Liga, Copa del Rey, dan Europa League.
Tapi karena persaingan makin ketat, dia akhirnya pindah ke Getafe.
Getafe: Tembok di Kota Madrid
Di Getafe (2014–2018), Guaita masuk mode prime.
- Jadi starter mutlak
- Penyelamatan demi penyelamatan absurd
- Dikenal karena konsistensinya
- Bikin Getafe jadi salah satu tim dengan rekor defensif terbaik
Dia bahkan sempat digosipin bakal ke Barcelona jadi pelapis Ter Stegen.
Tapi yang paling serius justru… Crystal Palace.
Dan inilah bagian yang menarik…
Pindah ke Crystal Palace: Transfer Gratis, Dampaknya Gak Gratisan
Tahun 2018, Vicente Guaita gabung Crystal Palace secara free transfer.
Banyak fans Premier League yang bahkan gak tahu siapa dia.
Tapi setelah beberapa bulan?
“Eh… ini kiper Spanyol kok gokil banget sih?”
“Triple save, dive kiri-kanan, refleks kucing!”
“Kenapa bisa gratis?”
Guaita langsung jadi kiper utama, nutup posisi yang sempat rotasi antara Hennessey dan Speroni.
Gaya Main: Kalem, Fokus, Refleks Gila
Guaita bukan tipe kiper flamboyan.
Gak banyak teriak, gak sering gaya. Tapi…
- Refleksnya cepat banget
- Jago 1-on-1
- Positioning dia bikin bola nabrak badan, bukan tangannya nyari bola
- Bola crossing? Dia tahu kapan ambil, kapan stay
- Gak panik di bawah tekanan
Dan yang paling khas? Ekspresinya nyaris datar meski baru bikin save kelas dunia.
Dia cold-blooded. Kiper yang main kayak robot di bawah tekanan.
Momen Legendaris di Palace:
- Penyelamatan lawan Brighton (2020): double save jarak dekat yang langsung viral
- Clean sheet lawan Man City & Arsenal — lawan berat tapi dia tampil kayak tembok
- Menang Pemain Terbaik Klub versi Fans musim 2019/20
Dan bahkan saat Palace main buruk, Guaita sering jadi satu-satunya alasan mereka gak kalah besar.
Di Mata Fans: Pahlawan Diam-Diam
Fans Palace cepat banget jatuh cinta sama dia.
Kenapa?
- Gak neko-neko
- Setia, kerja keras, dan perform konsisten
- Sering jadi penyelamat tim
- Gak drama — pure performa
Dan yang bikin makin respect: dia dateng ke Inggris gak bisa bahasa Inggris dengan lancar, tapi tetap adaptasi cepat dan perform maksimal.
Persaingan & Fase Akhir
Tahun 2022–2023, Palace mulai rotasi kiper dengan Sam Johnstone.
Guaita kadang starter, kadang cadangan.
Ada rumor dia sempat kecewa karena kehilangan posisi utama.
Tapi tetap, gak ada drama besar.
Musim panas 2023, dia resmi cabut dari Palace, balik ke Spanyol, gabung Celta Vigo.
Dan fans Palace ngasih perpisahan penuh rasa hormat.
“You’re one of us. Gracias, Vicente.”
Statistik Singkat:
- Valencia: 76 penampilan
- Getafe: 107 penampilan
- Crystal Palace: 154 penampilan
- Clean sheets: >50 untuk Palace
- Penghargaan: Palace POTY (2019/20)
- Posisi: Penjaga gawang
- Kekuatan: Refleks, positioning, shot-stopping
- Lemah: Distribusi bola kadang terlalu konservatif
Karakter: Kalem, Fokus, Profesional Banget
Lo gak bakal nemu Guaita ngomel-ngomel di media.
Dia gak aktif banget di medsos.
Tapi…
- Selalu siap latihan
- Gak pernah remehkan lawan
- Respek ke pelatih dan fans
- Dan nyimpen passion-nya di dalam performa, bukan di kata-kata.
Kenapa Dia Berarti Banget Buat Palace?
Karena sejak Speroni pensiun, Palace butuh kiper yang tenang dan bisa diandalkan.
Guaita kasih itu.
Dia jadi stabilizer buat tim yang kadang goyah.
Dan buat fans, dia adalah simbol transfer sukses tanpa gembar-gembor.
Penutup: Vicente Guaita, Si Tembok Senyap dari Spanyol
Vicente Guaita bukan nama besar.
Dia gak pernah main di Piala Dunia. Gak pernah masuk Team of the Season.
Tapi buat fans Palace?
“Dia bukan cuma kiper. Dia penjaga harapan di bawah mistar.”
Datang tanpa hype, main luar biasa, pergi dengan hormat.
Guaita adalah bukti kalau kerja keras, konsistensi, dan mental dingin bisa bikin lo dihormati — bahkan tanpa selebrasi.
Gracias, Vicente. You’ll always be an Eagle.